Jumat, 11 Mei 2012

Tips Membuat Script PHP Pengolah Password dengan MD5

Setiap password pengguna aplikasi hendaknya dienkripsi untuk keperluan faktor keamanan. Mengapa password harus dienkripsi? atau apa sih enkripsi itu? OK… enkripsi adalah teknik penyandian pesan, yang semula pesan tersebut dapat dibaca dan bermakna, setelah dienkripsi menjadi tidak terbaca dan tidak bermakna. Lantas… mengapa password harus dienkripsi? Pertanyaan tersebut saya balik, bagaimana jika password tidak dienkripsi? Apabila password tidak dienkripsi, maka dapat dengan mudah dibaca, dan digunakan oleh orang lain yang tidak berhak untuk masuk ke dalam sistem atau aplikasi.
Dalam PHP, tentu kita tidak asing dengan perintah atau function md5(). Function ini sering digunakan para programmer untuk mengenkripsi password sebelum hasil enkripsi tersebut disimpan dalam database sistem, ketika registrasi user baru. Hasil enkripsi md5() berupa suatu string acak dengan panjang 32 karakter (256 bit). Sudah amankah penggunaan md5()? Artikel ini akan membahasnya, serta memberikan tips bagaimana cara membuat script PHP yang baik untuk mengolah password.

Nah… biasanya, struktur code untuk mengenkripsi password dengan md5 dan menyimpannya ke dalam database (pada registrasi user baru) adalah sebagai berikut:

01.
02. 
03.// input username baru
04.// input password asli baru ($passAsli)
05. 
06.$passEnkrip = md5($passAsli);
07. 
08./* procedure simpan data username
09.dan password hasil md5() ke db */
10. 
11.?>
Sedangkan struktur code untuk loginnya adalah
01.
02. 
03.// input login username
04.// input login password asli ($passAsli)
05. 
06.if (md5($passAsli) == $passEnkrip)
07.{
08.// login sukses
09.// procedure jika login sukses
10.}
11.else {
12.// login gagal
13.// procedure jika login gagal
14.}
15. 
16.?>
Lantas… benar-benar sudah amankah penggunaan md5() dengan struktur code di atas?
Beberapa periode yang lalu, mungkin penggunaan struktur seperti di atas sudah dirasa aman. Namun saat ini tidak aman lagi, karena sudah banyak tool untuk mendekripsi hasil enkripsi md5(). Salah satu toolnya seperti yang ada di situs http://md5.rednoize.com. Apa akibatnya jika password ini didekripsi? wah bahaya… bisa-bisa password aslinya ketahuan.
So… gimana donk? apakah md5() tidak usah digunakan lagi? Tidak usah khawatir, kita tetap bisa menggunakan md5() namun perlu sedikit kreatif. Maksudnya adalah bahwa kita perlu mengkombinasikan penggunaan md5() dengan pengacak, misalnya kita gunakan md5() berulangkali, atau menggabungkan password asli dengan suatu string tertentu lalu dienkripsi.
Berikut ini contoh struktur code untuk menyimpan password terenkripsi menggunakan pengacak
01.
02. 
03.// input username baru
04.// input password baru  ($passAsli)
05. 
06.$pengacak = "AJWKXLAJSCLWLW";
07.$passEnkrip = md5($pengacak . md5($passAsli) . $pengacak );
08. 
09./* procedure simpan data username
10.dan password $passEnkrip ke db */
11. 
12.?>
Sedangkan berikut ini adalah struktur untuk loginnya
01.
02. 
03.// input login username
04.// input login password asli ($passAsli)
05. 
06.$pengacak = "AJWKXLAJSCLWLW";
07. 
08.if (md5($pengacak . md5($passAsli) . $pengacak) == $passEnkrip)
09.{
10.// login sukses
11.// procedure jika login sukses
12.}
13.else {
14.// login gagal
15.// procedure jika login gagal
16.}
17.?>
Anda dapat mengubah isi pengacak atau mungkin mengubah format enkripsinya menjadi model lain, misalnya menggabungkan 3 atau lebih md5() dalam enkripsi. Dalam hal ini, hanya kita yang tahu format enkripsi atau pengacaknya. Intinya adalah jangan mengenkripsi password menggunakan md5() secara langsung, karena hal ini rawan untuk dihack pada saat ini.
Mudah-mudahan artikel ini membantu…

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon